Sebagai salah satu klub tersukses di Eropa, AC Milan telah melakukan banyak aktivitas transfer selama bertahun-tahun.
Beberapa pemain yang direkrut menjadi legenda klub, sementara yang lain justru gagal memenuhi ekspektasi. Berikut adalah beberapa transfer terbaik dan terburuk dalam sejarah AC Milan.
Transfer Terbaik AC Milan
1. Kaka (2003 - Dari São Paulo, €8,5 juta)
Kaka tiba di Milan sebagai pemain muda yang belum dikenal luas, tetapi berkembang menjadi salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Ia memenangkan Ballon d'Or pada 2007 dan membawa Milan menjuarai Liga Champions tahun yang sama.
Dengan harga yang relatif murah, Kaka menjadi salah satu investasi terbaik dalam sejarah klub.
2. Andriy Shevchenko (1999 - Dari Dynamo Kyiv, €24 juta)
Shevchenko adalah mesin gol Milan selama bertahun-tahun. Ia mencetak lebih dari 175 gol untuk klub dan memenangkan Liga Champions 2002/03 serta Ballon d'Or pada 2004.
Transfer ini terbukti sangat sukses mengingat kontribusinya di lapangan.
3. Zlatan Ibrahimovic (2010 - Dari Barcelona, €24 juta & 2020 - Free Transfer)
Kehadiran Ibrahimovic selalu membawa dampak besar bagi Milan. Di periode pertamanya, ia membawa Milan juara Serie A 2010/11.
Saat kembali di usia 38 tahun, ia membantu Milan kembali ke jalur juara dan membawa mereka ke Liga Champions setelah bertahun-tahun absen.
4. Thiago Silva (2009 - Dari Fluminense, €10 juta)
Thiago Silva berkembang menjadi salah satu bek terbaik di dunia saat bermain untuk Milan. Ia menjadi pilar pertahanan yang kokoh dan membantu Milan meraih Scudetto 2010/11 sebelum dijual ke PSG dengan harga mahal.
5. Alessandro Nesta (2002 - Dari Lazio, €30 juta)
Nesta menjadi simbol pertahanan Milan selama satu dekade. Sebagai bek tengah, ia membantu Milan meraih dua gelar Liga Champions dan Scudetto, menjadikannya salah satu bek terbaik dalam sejarah klub.
Transfer Terburuk AC Milan
1. Ricardo Oliveira (2006 - Dari Real Betis, €17 juta)
Milan mendatangkan Oliveira setelah kehilangan Andriy Shevchenko. Namun, ia gagal bersinar di San Siro, hanya mencetak 5 gol dalam satu musim sebelum akhirnya dipinjamkan ke Real Zaragoza.
2. Fernando Torres (2014 - Dari Chelsea, Free Transfer)
Torres diharapkan bisa menjadi mesin gol Milan, tetapi performanya jauh dari harapan. Ia hanya mencetak satu gol dalam 10 pertandingan sebelum akhirnya dipinjamkan ke Atlético Madrid.
3. Hakan Çalhanoğlu (2017 - Dari Bayer Leverkusen, €20 juta)
Meskipun bukan pemain yang benar-benar buruk, ekspektasi tinggi membuat transfer Çalhanoğlu dianggap mengecewakan. Ia tampil tidak konsisten selama empat musim sebelum pindah ke rival sekota, Inter Milan, secara gratis.
4. Leonardo Bonucci (2017 - Dari Juventus, €42 juta)
Bonucci datang dengan status bintang dan diharapkan menjadi pemimpin Milan. Namun, ia gagal memberikan dampak besar dan hanya bertahan satu musim sebelum kembali ke Juventus.
5. José Mari (2000 - Dari Atlético Madrid, €19 juta)
Dibeli dengan harga mahal untuk era tersebut, José Mari gagal membuktikan diri sebagai penyerang tajam. Ia hanya mencetak 5 gol dalam tiga musim sebelum akhirnya dijual.
Kesimpulan
AC Milan telah melakukan banyak transfer besar dalam sejarah mereka, baik yang sukses maupun yang gagal. Perekrutan pemain seperti Kaka, Shevchenko, dan Ibrahimovic membuktikan bagaimana strategi transfer yang tepat dapat membawa kejayaan bagi klub.
Namun, kegagalan transfer seperti Ricardo Oliveira dan Bonucci juga menjadi pelajaran berharga bagi manajemen klub dalam mengelola kebijakan transfer di masa depan.
Komentar
Posting Komentar