Memasuki fase akhir musim 2024/2025, AC Milan harus mulai mengevaluasi skuadnya menjelang bursa transfer musim panas. Performa di paruh kedua musim menjadi tolok ukur penting untuk menentukan siapa yang layak dipertahankan dan siapa yang sebaiknya dilepas.
Berikut adalah daftar pemain berdasarkan kontribusi aktual di putaran kedua musim ini.
Pemain yang Layak Dipertahankan
1. Tijjani Reijnders
Gelandang asal Belanda ini menjadi andalan baru di lini tengah. Stamina luar biasa dan kemampuan mengontrol tempo permainan menjadikannya salah satu pembelian terbaik Milan musim ini.
Termasuk mesin pencetak gol milik AC Milan saat ini, dengan statistik per 10 April 2025, 13 gol dan 4 Assist di semua kompetisi.
2. Christian Pulisic
Pulisic menjadi salah satu pemain paling konsisten di paruh kedua musim. Kontribusi gol dan assist-nya di sisi kanan serangan sangat krusial. Ia juga menjadi favorit baru fans Milan.
"Captain America" menjadi sosok yang hampir tidak pernah under perform, bahkan faktanya tidak dimainkan di posisi tetap kadang RW, LW atau bahkan CAM.
3. Strahinja Pavlovic
Satu-satunya bek tengah yang paling solid dalam bertahan bahkan dan menyerang, entah apa yang merasuki Pavlovic dikala bek tengah lain lagi oleng.
Pavlovic menjelma menjadi tembok kuat walaupun tembok di sisi lain sangat keropos. Sangat layak untuk diberi apresiasi dengan tetap bertahan untuk musim depan.
4. Rafael Leão
Leão tetap menjadi motor serangan Milan. Meski sempat inkonsisten di awal musim, kontribusinya di putaran kedua kembali meningkat dengan beberapa gol penting dan assist krusial. Ia masih menjadi salah satu aset paling berharga klub.
Memang tidak bisa dipungkiri Leao tidak dalam performa terbaiknya musim ini, tapi dia selalu menjadi pemecah kebuntuan ketika lini serang Milan kesulitan mencetak gol.
5. Santiago Gimenez
Pemain yang Layak Dijual
1. Yunus Musah
Hanya mengandalkan stamina dan kecepatan yang diatas rata-rata, faktanya keberadaan Musah di dalam lapangan tidak pernah memberikan dampak yang signifikan.
Lini tengah tidak kokoh, berusaha dijadikan penggancti Bennacer tetapi malah roboh.
2. Fikayo Tomori
Fikayo Tomori mengawali musim dengan sangat buruk, kebobolan besar dengan tandemnya Malick Thiaw dan berakhir dengan selalu dicadangkan akhir-akhir ini.
Namanya sepakbola ada kalah dan menang, mungkin ini adalah saat Fikayo Tomori mengalami "kekalahan".
3. Emerson Royal
Didatangkan bersama dengan revolusi Right Back Milan, ternyata Emerson Royal tidak lebih baik atau bahkan lebih buruk dibanding Davide Calabria.
Entah apa yang dipikirkan manajemen ketika merekrut Emerson Royal tapi yang pasti Its like put our money in the garbage.
4. Ruben Loftus-Cheek
Sejak awal kedatangannya penuh keraguan bisa mengisi lini tengah AC Milan sepeninggalan, Kessie, Tonali dan Bennacer. Skill average, menyerang dan bertahan tidak lebih baik dari Rade Krunic.
Masih bertahan saja sudah syukur buat RLC tapi kemungkinan musim ini adalah musim terakhir Loftus-Cheek bersama AC Milan.
5. Samuel Chukwueze
Milan tidak pernah belajar dari kasus Samu Castillejo, Beruntungnya nama Chukwueze datang dengan ekspektasi tinggi.
Dengan kepiawaiannya menggiring bola dan visinya yang bagus, untuk starter tidak lebih baik dari Suso atau Honda tapi untuk Supersub enggak super-super amat.
Kesimpulan
Mulai muncul campaign dari manajemen bahwa Milan musim depan "Back to Italian" Faktanya memang Milan sangat banyak diisi dengan pemain-pemain Non-Italian.
Bukan jelek tapi kayak kurang pas aja, kayak makan soto tapi pake kecap. Bisa tapi aneh.
Bahkan dari pelatih juga berusaha untuk kembali ke orang-orang Italia, seperti De Zerbi, Allegri bahkan Antonio Conte.
Jika memang ingin memenangkan piala, maka berbenah adalah solusi satu-satunya untuk AC Milan dan berbenah dari akar-akarnya.
Dengan langkah strategis, Rossoneri bisa kembali bersaing di Serie A dan kompetisi Eropa dengan skuad yang lebih solid dan kompetitif.
Komentar
Posting Komentar