Dalam dunia sepak bola, tidak semua pemain datang dengan embel-embel bintang atau label mahal. Namun, AC Milan punya sejarah menarik: beberapa pemain yang awalnya dipandang sebelah mata justru mampu memberikan kontribusi luar biasa dan menjadi sosok penting di San Siro.
Inilah lima pemain yang dianggap "biasa", namun bersinar luar biasa saat membela I Rossoneri.
1. Massimo Ambrosini
Dribble-nya tidak sebagus Kaka, Passing dan vision-nya tidak sebagus Seedorf tetapi dia justru menjadi gelandang yang menyempurnakan lini tengah AC Milan.
Kemampuannya membaca permainan membuatnya menjadi bagian penting di lini tengah selama lebih dari satu dekade.
Ia bahkan dipercaya menjadi kapten setelah era Maldini berakhir.
2. Daniele Bonera
Bonera harus menerima takdirnya, bermain bersama Maldini dan Nesta. Tetapi pengalaman tetap tidak bisa berbohong.
Bek yang sering jadi bahan lelucon fans karena kesalahannya, Bonera justru memiliki peran penting dalam kedalaman skuad Milan selama bertahun-tahun.
Ia bisa bermain di berbagai posisi di lini belakang dan selalu siap diturunkan saat dibutuhkan. Mentalitas profesionalismenya dihargai oleh pelatih dan rekan setim.
3. Cristian Brocchi
Bukan yang utama tapi selalu ada, Brocchi hampir sama dengan Ambrosini. Kemampuannya menengah tidak lebih baik dari yang lain. Tetapi selalu ada ketika Milan membutuhkannya terutama di menit 70 ke atas.
Ia dikenal sebagai gelandang pekerja keras yang tak kenal lelah, selalu memberikan 100% saat bermain, dan menjadi pemain kepercayaan Ancelotti di berbagai laga penting.
4. Mario Yepes
Bukan salah satu bek terbaik Milan, tetapi jelas akan selalu dikenang. Yepes menjadi tandem terbaik Thiago Silva selama era kejayaan Milan pada tahun 2010/2011.
Bek kolombia ini berhasil menjadi stopper yang baik dengan Thiago Silva, sebelum akhirnya duo ini berpisah ketika Thiago Silva memutuskan hengkan ke Paris Saint Germain.
Mario Yepes menunjukkan bahwa pengalaman dan kecerdikan bisa menutupi kekurangan fisik di usianya yang saat itu menyentuh angka 34 tahun.
5. Junior Messias
Ceritanya seperti dongeng. Dari pemain semi-profesional yang bekerja sebagai pengantar barang di Italia, Messias mendapat kesempatan di Milan pada 2021.
Meski awalnya diragukan, ia mampu mencetak gol penting di Liga Champions dan Serie A, serta membantu tim meraih Scudetto musim 2021/2022.
Junior Messias sayangnya tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuannya memang hanya sebatas itu, sedangkan AC Milan mengincar trofi yang lebih dari sekedar juara Serie-A.
Kesimpulan
Tidak semua pemain yang bersinar harus datang dengan label bintang. AC Milan membuktikan bahwa dengan etos kerja, mentalitas, dan dukungan tim, pemain yang dianggap "biasa" pun bisa meninggalkan jejak besar.
Kisah-kisah seperti Ambrosini hingga Messias menjadi inspirasi bahwa setiap pemain punya peluang untuk bersinar, selama diberi kepercayaan dan kesempatan.
Kalau kamu fans Milan, pasti pernah ngerasa ragu sama pemain-pemain ini di awal—tapi akhirnya jatuh cinta juga, kan?
Komentar
Posting Komentar